Bayangkan dunia di mana batas antara kenyataan dan konten hanya setipis layar ponsel. Dunia tempat eksistensi manusia diukur dari jumlah views dan likes. Inilah realitas kelam yang dikupas habis dalam film Streaming, film thriller Korea terbaru garapan sutradara Cho Jang-ho, dengan Kang Ha-neul (sebelumnya ia sukses dalam serial Squid Game 2) memimpin layar dalam penampilan (yang mungkin) jadi salah satu yang paling provokatif dalam kariernya.
Mengintip Dunia True Crime dari Lensa yang Salah
Woo Sang (Kang Ha-neul) adalah seorang streamer sukses yang menjadikan kasus kriminal sebagai tontonan harian. Tapi ketika ia tersandung pada sebuah kasus pembunuhan berantai yang belum terpecahkan, etika jurnalistik dan batas moral segera diuji. Alih-alih membantu penyelidikan secara diam-diam, Woo Sang justru menyiarkan secara live-karena bagi dirinya, ketegangan adalah peluang emas untuk menaikkan engagement.
Apa yang terjadi selanjutnya bukan hanya thriller, tapi juga satir tajam tentang budaya internet yang kita ciptakan sendiri.

Kritik Sosial yang Mencekik.
Film Streaming bukan sekedar film seru-seruan. Ia adalah cermin yang tajam, bahkan menyakitkan. Film ini mempertanyakan bagaimana masyarakat hari ini mengkonsumsi tragedi menjadi hiburan, mengaburkan batas antara empati dan eksploitatif. Setiap momen yang kita saksikan-dari komentar penonton di layar, hingga keputusan Woo Sang yang semakin ekstrem-seolah menantang kita: apakah kita benar-benar lebih baik dari dia?
Sutradara Cho Jang-ho cerdik membingkai narasi dalam format real-time, menciptakan ilusi bahwa penonton juga sedang menyaksikan sebuah livestream. Ini bukan gimmick, ini strategi penceritaan yang membuat kita, secara tidak sadar, menjadi bagian dari audiens yang kita kritik.
Kang Ha-neul: Transformasi Total
Kang Ha-neul menunjukkan bahwa ia bukan hanya aktor tampan kesayangan Drakor. Dalam film streaming, ia melepaskan citra itu sepenuhnya. Woo Sang adalah karakter yang manipulatif, haus validasi, dan pada titik tertentu… tragis. Ha-neul berhasil menyisipkan lapisan-lapisan kompleks dalam performanya-dari charm seorang influencer, hingga kegilaan yang perlahan menguasainya.
Yang membuat aktingnya semakin mencengangkan adalah format one-take panjang yang diterapkan dalam banyak adegan. Tidak ada ruang kesalahan. Hanya emosi mentah yang disajikan tanpa filter. Dan Kang Ha-neul berhasil memanfaatkan itu sepenuhnya.
Kesimpulan: Tayangan yang Mengusik dan Layak Ditonton
Film Streaming mungkin bukan tontonan yang nyaman. Tapi justru karena itu, film ini penting. Ia menghibur, menegangkan, sekaligus mengusik kesadaran kita sebagai konsumen konten. Apakah kita benar-benar peduli pada keber? Atau hanya ingin menjadi penonton pertama yang tahu segalanya.
Dengan ide brilian, eksekusi visual yang impresif, dan penampilan aktor yang mencuri perhatian, film Streaming adalah thriller yang lebih dari sekedar film. Ia adalah kritik sosial dalam balutan hiburan -tajam, relevan, dan ya, cukup membuat kita merasa bersalah setelah menontonnya.
Film Streaming mulai tayang tanggal 16 April 2025 di seluruh bioskop Indonesia.