Review Film “Pilot”: Ketika Jo Jung-suk Jadi Cewek Demi Kerja, dan Dapat Baeksang Awards 2025!

Membayangkan Jo Jung-suk pakai wig panjang, make-up menor, dan sepatu hak tinggi mungkin kedengarannya kayak sketsa Saturday Night Live. Tapi enggak, ini bukan parodi. Ini film “Pilot” (2024), sebuah film Korea Selatan yang entah bagaimana bisa lucu, menyentuh, sekaligus bikin debat di ruang keluarga (dan kolom komentar YouTube).

Film ini baru aja menangin salah satu penghargaan paling prestisius di Korea: Baeksang Arts Awards 2025. Lebih spesifiknya, Jo Jung-suk diganjar Aktor Terbaik. Prestasi? Jelas. Layak? Nah, kita bahas pelan-pelan.

Premisnya Gokil, Tapi Eksekusinya B aja

Pilot adalah remake dari film Swedia Cockpit (2012). Ceritanya, Han Jung-woo adalah pilot yang dipecat karena komentar seksis di media sosial. Lalu—plot twist ala drama Korea—dia menyamar jadi perempuan bernama Han Jung-mi buat bisa kerja lagi. Terdengar lucu, eksentrik, satir? Di atas kertas, iya. Tapi di layar, Pilot malah jatuh jadi tontonan yang terasa datar. Plotnya cepat, tapi tak dalam. Lucu, tapi tak jahat. Menyentuh, tapi tak menyayat.

Para pemain film “Pilot” (foto: vidio.com)

Film ini seharusnya bisa jadi statement piece tentang seksisme, identitas, bahkan penebusan dosa. Tapi yang kita dapat malah seperti parade kostum dengan monolog moral yang setipis kulit tahu.

Jo Jung-suk: Dewa Penyelamat Film yang Hampir Gagal Total

Gak ada yang menyangkal: Jo Jung-suk gila kerennya. Turun 7 kg, belajar gestur perempuan, make-up, bahkan teknik nyetir pesawat. Penampilannya sebagai Han Jung -mi bener-bener hidup—bukan sekadar cosplay. Dan dia berhasil memunculkan sisi rapuh, desperate, dan absurd dari karakternya dengan presisi aktor kelas dunia.

Tapi, di sinilah masalahnya: begitu kamera beralih dari wajah Jo Jung-suk, kualitas film ini langsung anjlok. Tanpa dia, Pilot cuma akan jadi drama siang hari dengan budget lebih besar. Semua energi film ini ditumpahkan ke satu orang, sementara karakter lain cuma jadi properti.

Karakter Tempelan dan Komentar Sosial Setengah Hati

Ingin tahu seberapa tempelannya karakter pendukung di film ini? Coba jawab: apa fungsi adik Jung-woo selain jadi pemanis dan perpanjangan tangan naskah? Ibunya? Alat buat mancing tangisan. Istrinya? Nyaris tak punya konflik atau agensi. Bahkan karakter perempuan dalam film yang katanya membahas gender ini terasa seperti pelengkap penderita.

Yang lebih parah: isu kesetaraan gender yang katanya jadi pusat cerita… cuma lewat sekilas kayak iklan layanan masyarakat. Tidak ada eksplorasi mendalam, tidak ada dialog tajam. Hanya ada adegan-adegan moralistik yang ingin tampak progresif, tapi takut menyinggung siapa pun. Jadinya? Aman. Aman banget. Terlalu aman sampai hambar.

Pilot seolah berkata, “Kami peduli soal gender!” tapi sambil melipir ke belakang panggung sebelum ada yang tanya, “Oke, terus maksud lo apa?”

Kritikus Konservatif Sewot? Lucu, Tapi Juga Ironis

Film ini sempat bikin panas kuping penonton pria konservatif yang merasa “diserang”. Katanya, Pilot menggambarkan semua pria sebagai pelaku pelecehan potensial. Padahal, kenyataannya justru Pilot terlalu takut menyenggol struktur patriarki dengan sungguh-sungguh. Kalau mereka nonton Barbie, mungkin langsung meledak di tempat.

Jadi, Pantas Tidak Jo Jung-suk Menang Baeksang?

Sangat pantas. Bahkan bisa dibilang terlalu pantas. Karena tanpa performa Jo Jung Suk yang dewa itu, Pilot akan jadi film lupa-besok. Dia menyelamatkan naskah biasa aja, dialog klise, dan konflik lempeng. Dia mengangkat film ini dari deretan komedi absurd menjadi sesuatu yang nyaris punya kedalaman. Tapi sayangnya, “nyaris” nggak cukup.

Kesimpulan: Film Ini Punya Wajah Cantik, Tapi Jiwa yang Kosong

Pilot adalah film yang seperti beauty vlogger yang hanya meniru tutorial tanpa ngerti skincare. Lucu di awal, meyakinkan di luar, tapi begitu diulik, kosong. Ia ingin jadi penting, tapi takut terlalu kritis. Ia ingin menyentuh, tapi terlalu lembut. Ia ingin menghibur, tapi takut nabrak.Menonton Pilot rasanya seperti naik pesawat yang take off-nya mulus tapi nggak pernah benar-benar lepas landas. Tapi ya sudahlah, Jo Jung-suk-nya cakep juga sih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *