Review Film “Pernikahan Arwah” : Ide Menarik, Eksekusi Kurang Greget!

Film Pernikahan Arwah hadir dengan premis yang sebenarnya cukup menarik. Mengangkat tradisi Tionghoa tentang ritual pernikahan arwah, film ini mencoba membalut kisah horor dengan unsur budaya yang jarang diangkat di perfilman Indonesia. Namun, sayangnya, eksekusi film ini tidak sepenuhnya berhasil memanfaatkan potensi besar tersebut.Alur yang Terasa Lambat dan Bertele-tele sejak awal film, penonton disuguhi alur yang berjalan sangat pelan. Begitu lambatnya, sampai penonton mungkin bertanya-tanya, “Sebenarnya di mana bagian pernikahan arwah yang dijanjikan di judul?” Barulah di bagian akhir, konsep pernikahan arwah benar-benar dimunculkan. Sayangnya, momen ini datang terlalu terlambat, setelah penonton lebih dulu digiring melewati rentetan adegan yang terasa kurang signifikan dan menguji kesabaran.

Alur yang Terasa Lambat dan Bertele-tele
Sejak awal film, penonton disuguhi alur yang berjalan sangat pelan. Begitu lambatnya, sampai penonton mungkin bertanya-tanya, “Sebenarnya di mana bagian pernikahan arwah yang dijanjikan di judul?” Barulah di bagian akhir, konsep pernikahan arwah benar-benar dimunculkan. Sayangnya, momen ini datang terlalu terlambat, setelah penonton lebih dulu digiring melewati rentetan adegan yang terasa kurang signifikan dan menguji kesabaran.

Eksekusi di Akhir Jadi Penyelamat
Meski sebagian besar alur terasa lambat, harus diakui bahwa eksekusi di akhir cukup baik. Nuansa mistis dan unsur budaya Tionghoa yang kental mampu menciptakan atmosfer yang menyeramkan sekaligus menarik. Sayangnya, momen ini hanya menjadi penutup, bukan benang merah yang mengikat keseluruhan cerita.

Minim Penjelasan Soal Tradisi Pernikahan Arwah
Dengan judul Pernikahan Arwah, ekspektasi penonton tentu ingin melihat eksplorasi lebih dalam tentang tradisi unik ini. Namun, film ini hanya menjadikan pernikahan arwah sebagai semacam twist di akhir, bukan fondasi utama cerita. Padahal, jika konsep ini digali lebih dalam sejak awal, film ini bisa menawarkan horor yang jauh lebih segar dan berbeda.

Artistik dan Visual yang Niat dan Keren
Dari sisi visual dan artistik, Pernikahan Arwah patut diacungi jempol. Penggambaran suasana, properti, hingga detail budaya Tionghoa terlihat digarap dengan serius dan penuh niat. Sayangnya, keindahan visual ini tidak diimbangi dengan kekuatan cerita yang solid.

Kesimpulan
Pernikahan Arwah adalah film dengan ide cerita yang menarik dan potensi besar. Pengangkatan kultur Tionghoa di film horor Indonesia adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Namun, sayangnya, kelemahan pada alur yang lambat dan cerita yang terasa bertele-tele membuat film ini kehilangan momentum. Dengan eksplorasi yang lebih dalam soal konsep pernikahan arwah dan pengembangan cerita yang lebih dinamis, film ini sebenarnya bisa jauh lebih berkesan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *