Jaang sekali film horor bertema gothic yang slow burn, bisa tayang di Indonesia. Terutama ini adalah karya sutradara Robert Eggers yangg terbaru, yang dimana film karyanya itu sajian visual yang menyenangkan mata, namun secara keseluruhan film mungkin tidak begitu disukai oleh penikmat film pada umumnya. Robert Eggers pertama dikenal ketika dia membuat film “The VVitch” (2015) yang diperankan oleh bagus oleh Anya Taylor-Joy. Filmnya yang dark dicampur dengan tema gothic tanpa ada adegan jump scare, bisa menjadikan hasil yang luar biasa. Setelah itu, Eggers berhasil menciptakan sajian film yang memanjakan visual seperti “The Lighthouse” (2019) dan “The Northman” (2022).

Karya terbaru Eggers yang merupakan film keempatnya kali ini berjudul “Nosferatu” yng merupakan remake dari film berjudul sama di tahun 1922 dan juga merupakan adaptasi lepas dari novel “Dracula” karya Bram Stoker. Arti kata Nosferatu sendiri berasal dari bahasa Rumania yang berarti vampir, dan juga dari segi etimologi berasal dari kata Nesuferitul yang artinya ‘yang menyinggung’ atau ‘yang tak tertahankan’. Ceritanya sendiri masih sama dengan versi aslinya, namun sedikit dikembangkan menjadi cerita yang solid dengan durasi lebih dari 2 jam. Berlatar di Jerman tahun 1880-an, pasangan suami istri Thomas Hutter (Nichols Hoult) dan Ellen Hutter (Lily-Rose Depp), adalah pasangan yang bahagia. Tapi, Ellen merasa dia didatangi sesuatu yang sangat jahat yang mengincarnya. Suatu makhluk jahat yang bisa disebut iblis yang tak kenal ampun bernama Count Orlok (Bill Skarsgard), yang disebut sebagai Nosferatu.

Ketika menonton film ini, ada sedikit informasi kalau ada adegan yang dihilangkan selama 2 menit untuk peredaran di Indonesia. Jujur, ketika menontonnya adegan yang dihilangkan itu tidak tahu yang di adegan mana, dan tidak ada masalah karena tidak merusak keseluruhan cerita film ini. Keseluruhan filmnya bisa dibilang ini bagus sekali, sangat takjub dengan production design-nya yang menciptakan suasana vintage di kota Wisburg, Jerman, dengan sentuhan gothic yang memanjakan mata. Bisa dibilang, film ini juga sangat stylish, bkan dari segi fashion, tapi dari keseluruhan set filmnya. Bahkan aktor dan aktrisnya juga stylish, dimana mereka memadukan pose dalam gestur ketika berakting, yang membuat kita semua seperti melihat iklan baju branded mahal. Satu pujian untuk sang aktris utama, Lily-Rose Depp, dimna dia memberikan penampilan yang luar biasa. Dia berhasil memerankan karakter Ellen yang fragile, kesepian, namun berani mengambil keputusan. Bahkan adegan kesurupan dan sleepwalking-nya sangat natural tanpa terlihat berlebihan. Untuk Bill Skarsgard yang memerankan Count Orlok alias Nosferatu, total sekali. Bahkan, bingung apakah ada yang cocok aktor lainnya yang bisa memerankan karakter ini selain dia.

Wajar saja film ini mendapatkan nominasi academy Awards 2025 untuk kategori Best Cinematography, Best Costume Design, Best Production Design, dan Best Makeup & Hairstyling. Karena semua aspek teknis di fim ini yang membuat bagus. Dan senang sekali, Eggers mempertahankan tone warna hitam putih seperti film aslinya. Hitam putih yang menandakan datangnya malam hari yang sangat natural. Dari segi cerita juga sama dengan versi film aslinya, dengan modifikasi cerita yang di luar nalar, karena ternyata ini vampir adalah pebinor (perebut bini orang) alias terobsesi sama istri orang.

Buat pecinta horor yang tidak biasa, wajib sekali nonton “Nosferatu” di bioskop. Saran, nontonlah di IMAX supaya lebih ‘masuk’ ke dalam filmnya dan rasakan kengerian yang ada di film ini.
“Nosferatu” sedang tayang di bioskop Indonesia.