Amazon MGM Studios akhirnya buka suara soal masa depan James Bond – dan jawabannya adalah: “Bring in the “Dune” guy!” Denis Villeneuve resmi ditunjuk sebagai sutradara film terbaru agen 007 yang melegenda ini. Ya, sutradara dengan portfolio filim sci-fi kontemplatif, gelap, dan penuh adegan hening berdurasi lima menit ini akan memegang tongkat estafet dari James Bond yang selama ini dikenal dengan ledakan, mobil mahal, dan kalimat “shaken, not stirred”.
Tidak hanya duduk di kursi sutradara, Denis Villeneuve juga menjabat sebagai produser eksekutif bersama Tanya Lapointe. Nama-nama lama seperti Amy Pascal dan David Heyman ikut naik ke kapal produksi, meski masih belum ada pengumuman siapa yang akan menggantikan Daniel Craig sebagai James Bond, si agen 007 yang keseringan pakai setelan tuksedo itu.

Denis Villeneuve sendiri mengaku merasa terhormat karena ditunjuk untuk memimpin film terbaru James Bond. Dia menyebut James Bond sebagai “wilayah sakral”, terutama karena kenangannya menonton Sean Connery bersama ayahnya saat kecil. Sentimental? Iya. Tapi ini juga jadi kode keras bahwa James Bond versi Denis Villeneuve mungkin akan lebih “Sean Connery” dan kurang “Fast & Furious”.
“Saya bermaksud menghormati tradisi dan membuka jalan bagi banyak misi baru yang akan datang,” ujar Denis Villeneuve. Sebuah peryataan diplomatis yang bisa berarti apa saja – termasuk James Bond akhirnya main ke luar angkasa atau malah duduk merenung di padang gurun sambil membahas eksistensi.
Rekam jejak Denis Villeneuve tidak main-main: dari film“Prisoners”, lalu film “Blade Runner 2049”, dan tentu saja “Dune” – yang entah bagaimana berhasil membuat pasir dan cacing raksasa jadi simbol sinema tinggi. Tapi pertanyaannya: mampukah gaya sinematik yang meditatif dan lambat itu disuntikkan ke dalam franchise penuh ledakan seperti di film-film James Bond sebelumnya?

Apalagi, sejak film “No Time To Die” tayang pada tahun 2021 dan mengubur era Daniel Craig secara literal dan metaforis, franchise James Bond seperti kehilangan arah. Rumor demi rumor terus bergulir. Henry Cavill, Idris Elba, sampai Aaron Taylor-Johnson bolak-balik digosipkan jadi calon James Bond berikutnya, meski makin ke sini usia mereka lebih cocok jadi mentor James Bond ketimbang jadi James Bond itu sendiri.
Sementara itu, nama baru seperti Aaron Pierre sempat disebut-sebut. Tapi lagi-lagi, Aaron Pierre sudah terikat dengan proyek “Lanterns” untuk DC Universe. Dengan jadwal bentrok dan Warner Bros. yang posesif, kecil kemungkinan dia bisa bagi waktu untuk dua franchise raksasa sekaligus.

Konflik internal antara keluarga Broccoli dan Amazon selama ini disebut sebagai alasan kenapa James Bond sempat terkatung-katung. Tapi kini, dengan Barbara Broccoli mundur dan Amazon pegang kendali penuh, tampaknya film agen 007 ini akan melaju kencang – atau minimal kencang versi Denis Villeneuve, yang artinya: pelan, penuh simbolisme, dan musik Hans Zimmer bergema di latar.
Film James Bond terbaru direncanakan mulai syuting tahun 2026, yang berarti pencarian aktor utama kemungkinan akan selesai tahun ini. Dan ya, jika tidak ingin penonton keburu pindah fandom ke mata-mata lain (Halo, “Argylle”! Eh bukan…), Amazon harus mulai bermain cepat.
Satu hal yang pasti, dengan Denis Villeneuve di kursi sutradara, jangan harap James Bond akan kembali ke akar flamboyan era Roger Moore. Lebih mungkin kita akan melihat James Bond berjalan pelan di gurun, dengan kamera drone sinematik dan monolog internal soal moralitas membunuh atas nama negara. James Bond sudah resmi masuk era ateur. Semoga saja kali ini dia masih bisa menembak dan bukan hanya merenung.