Di era di mana suara publik bisa diukur lewat klik jempol dan swipe kanan, ajang Baeksang Arts Awards kembali jadi medan pertempuran. Bukan soal akting terbaik atau skenario paling jenius—kali ini, yang diburu adalah gelar Popularity Award. Dan di 2025 ini, tiga nama besar yang lagi panas-panasnya berebut panggung: Park Bo-gum, Byeon Woo-seok, dan Choo Young-woo.
Tahun ini, ada 70 nomine—35 cowok, 35 cewek—yang masuk daftar vote. Tapi hanya satu dari masing-masing kategori yang bakal berdiri paling atas. Dan semua ditentukan lewat jumlah suara tertinggi di aplikasi Prizm. Voting online? Siap-siap fandom war.
Park Bo-gum, Si Anak Baik Nasional yang Sulit Dijatuhkan
Dengan drama When Life Gives You Tangerines, Bo-gum balik lagi bawa persona clean-cut-nya yang khas. Aktingnya, kayak biasa, solid. Tapi kita semua tahu kekuatan sebenarnya bukan cuma di layar—Bo-gum punya fanbase setia yang bahkan enggak butuh alasan buat nge-vote. Bo-gum muncul aja, mereka udah siap serbu Prizm.

Byeon Woo-seok: Dari Runner ke Front-runner
Drama Lovely Runner mungkin bikin kamu senyum-senyum sendiri, tapi posisi Woo-seok sekarang jelas enggak bisa diremehkan. Dia bukan cuma aktor yang kebetulan naik daun—dia fenomena. Fandom-nya aktif, loyal, dan punya kecepatan jempol yang enggak bisa diremehkan. Di media sosial, mereka udah kayak tim kampanye yang terorganisir: reminder voting harian, countdown, bahkan tutorial cara pakai Prizm buat fans internasional.

Choo Young-woo: Sang Penantang Sunyi dari Drama Medis
Nama ini mungkin enggak seberisik dua pesaingnya, tapi The Trauma Code: Heroes on Call ngebuktiin kalau Young-woo bukan figuran. Dia masuk ke daftar ini bukan karena sensasi, tapi karena stabil. Dan itu kadang lebih langka. Fans-nya mungkin enggak seramai army fandom, tapi mereka tahu caranya kasih dukungan tepat sasaran.

Lalu, Apakah Popularitas Masih Layak Dikasih Piala?
Di balik hingar bingar voting apps dan jumlah like, muncul pertanyaan yang makin relevan: masih penting nggak sih, penghargaan popularitas? Apakah ini benar-benar ngerayain bakat, atau cuma bukti siapa yang punya tim voting paling niat?
Tahun lalu, Kim Soo-hyun dan Ahn Yu-jin (IVE) menang dengan total suara lebih dari 11 juta. Gila, itu udah kayak quick count pemilu kecil. Tapi apakah itu refleksi dari kualitas akting, atau kualitas hubungan antara fans dan algoritma?
Baeksang bisa dibilang masih jadi ajang bergengsi. Tapi dengan sistem voting publik, dinamika jadi berubah. Penghargaan jadi medan validasi fandom, bukan lagi sekadar pengakuan industri. Dan mungkin itu juga enggak masalah. Karena realitanya, di industri hiburan sekarang, cinta fans kadang lebih menentukan daripada pujian kritikus.
Final Showdown di Seoul
Akhirnya, semua akan ditentukan tanggal 5 Mei 2025, jam 8 malam waktu Korea, di COEX Hall D, Seoul. Tapi buat fans, pertarungan udah dimulai dari sekarang—tiap klik vote adalah bentuk cinta, dan tiap refresh aplikasi adalah doa kecil bahwa idolamu menang.Dan kalau kamu nanya siapa yang paling layak? Jawabannya mungkin sederhana: siapa pun yang bisa bikin kamu buka aplikasi Prizm setiap pagi tanpa disuruh.