Setelah merilis film animasi “Jumbo” yang berhasil mencuri perhatian penonton dan kritikus (dan tentunya jadi sasaran nyinyiran beberapa orang tua yang tiba-tiba jadi ahli parenting dadakan), Ryan Adriandhy kini bersiap membuat film keduanya. Tapi, jangan harap ini adalah sekuel film animasi yang sudah meraih lebih dari 8 juta penonton. Walaupun film “Jumbo” digadang-gadang sebagai Intellectual Property (IP) jangka panjang dan sempat disebut akan terus berlanjut, Ryan Adriandhy justru memilih jalur tidak terduga – mungkin kalau ditanya alasannya adalah karena dia BISA!
Film keduanya bukan lanjutan cerita Don dan geng “Jumbo”, tapi tentang bocah kecil yang tinggal di sebuah gang di Surabaya. Ya, Ryan Adriandhy akan mengadaptasi buku anak-anak “Na Willa” karya Reda Gaudiamo, dengan ilustrasi di bukunya oleh Cecilia Hidayat. Buku ini menceritakan tentang kehidupan anak kecil perempuan bernama Na Willa yang tinggal di sebuah gang kecil di Surabaya, di era ketika radio masih jadi primadona dan aktivitas menjemur serta memukul kasur pakai rotan. Terdengar sangat nostalgia.

Wah pasti ini akan dibuat jadi film animasi? Tunggu dulu, justru buku “Na Willa” akan diadaptasi menjadi Live-Action alias bukan animasi. Kita akan melihat versi ‘hidup’ dari sosok Na Willa, dan tentunya suasana set gang kecil yang jadi latar ceritanya. Ryan Adriandhy yang mengkonfirmasi sendiri lewat cuitan di akun X miliknya, bahwa film “Na Willa” akan “direkam pakai lensa” dan “Tidak lima tahun ditunggu”. Dari animasi lalu mengerjakan Live-Action adalah langkah berani untuk seorang Ryan Adriandhy, tandanya berani keluar dari zona nyaman.
Bismillahirahmaanirahiim yang satu ini Insya Allah tidak lima tahun ditunggu — karena harapannya bunyi-bunyian Lilis Surjani yang keluar dari radio akan didengar oleh anak manusia sungguhan, direkam pakai lensa.💛
Semoga Allah mudahkan kita bertemu.
— FILM JUMBO SEDANG TAYANG DI BIOSKOP! (@Adriandhy) April 30, 2025
Proyek film ini akan berada di bawah payung Visinema Pictures – rumah produksi yang tampaknya bersedia mendanai dan memproduksi cerita-cerita yang tidak melulu soal cinta menye-menye atau horor klise dari thread viral. Pertama kali, bocoran proyek film “Na Willa” datang dari cuitan Alexander Matius, Program Director JAFF (Jogja -NETPAC Asian Film Festival) dan Head of Content Strategy dari Visinema Pictures, yang membagikan cover buku “Na Willa” di akun X miliknya. Kalau bukan Visinema Pictures, siapa lagi yang bisa kasih panggung untuk cerita anak-anak yang tidak biasa ini? In Visinema we trust!
Here we go pic.twitter.com/lbNJ57FzES
— Alexander Matius (@alexandermatius) April 29, 2025
Tapi ada pertanyaan penting: Akankah film “Na Willa” menjadi film keluarga yang jujur, puitis, dan membekas di hati semua usia? Atau hanya jadi proyek ‘berani beda’ saja yang monoton? Setidaknya satu hal yang jelas, Ryan Adriandhy sedang tidak main aman. Justru, Ryan Adriandhy dan Visinema Pictures layak diberi tepuk tangan meriah, karena berani mengadaptasi buku ini menjadi film di saat masih banyak film yang justru main aman karena diadaptasi dari thread viral.