Dulu dielu-elukan sebagai aktor dengan bayaran selangit berkat My Love from the Star, sekarang Kim Soo-hyun malah lebih relevan disebut My Loss from the Scandal. Gegara urusan asmara yang keburu viral—bukan karena sweet couple moment, tapi karena nyeret-nyeret nama Kim Sae-ron dan seonggok drama YouTube bernama Hoverlab—kariernya langsung berubah arah. Dari primadona iklan jadi persona non grata brand-brand Korea.
Salah satu yang gercep angkat kaki adalah Classys, brand alat kesehatan yang sepertinya lebih sakit hati daripada sakit fisik. Mereka kontrak Kim Soo-hyun tahun 2024, berharap wajah flawless sang aktor bisa mengangkat citra produk. Eh, yang diangkat justru gugatan ke pengadilan. Karena ternyata, image Kim Soo Hyun pasca-skandal dinilai lebih cocok jadi model iklan kerugian finansial daripada kesehatan kulit.
Skandal ini bukan cuma bikin nama Kim Soo-hyun dicoret dari daftar brand darling, tapi juga bikin rekening dan properti ikutan boncos. Classys menuntut ganti rugi “secara adil”, dan pengadilan menjawab dengan cara menyita satu unit apartemennya yang berlokasi di Galleria Foret, Seongsu-dong—kompleks elit yang biasanya jadi alamat idaman, tapi kini berubah fungsi jadi bukti perkara.

Apartemen itu ditaksir seharga Rp 35,8 miliar. Mahal, mewah, dan strategis. Tapi ya sudahlah, kini cuma jadi pengingat bahwa popularitas bisa terjun bebas tanpa safety net. Untungnya, Kim Soo-hyun masih punya dua unit lainnya. Namanya juga bintang mahal, dulu beli tiga sekalian pas dompet masih gemuk dan endorsement mengalir deras. Satu disita? Masih ada cadangan. Walau hati dan karier gak bisa dicadangkan.
Masalahnya, ini bukan cuma soal duit. Ini juga jadi drama hukum yang cukup tegang untuk dijadikan mini series sendiri. Tim kuasa hukum Kim Soo-hyun bilang keputusan pengadilan gak adil. Katanya, penalti seharusnya ditujukan ke channel YouTube yang pertama kali meledakkan isu, bukan ke aktor yang “cuma” terseret.
Sayangnya, dalam dunia iklan, yang dihitung bukan niat, tapi citra. Dan citra Kim Soo-hyun sekarang lebih kabur daripada ending drama Queen of Tears. Dibilang korban, tapi tetap kena penalti. Dibilang bersalah, tapi gak bisa bela diri. Intinya, sekali reputasi retak, ya siap-siap apartemen ikut remuk.
Kim Soo-hyun boleh punya tiga apartemen. Tapi publik Korea cuma butuh satu skandal buat menyita semuanya—termasuk citra, peluang, dan masa depan. Welcome to the real K-drama, where the script writes itself and your penthouse is just one headline away from foreclosure.