Reza Rahadian tampaknya tidak puas hanya dikenal sebagai aktor papan atas. Tahun ini, tepat di usia kariernya yang genap 20 tahun, dia resmi mencatatkan debut penyutradaraannya lewat film “Pangku”, yang akan tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) 2025.
Film “Pangku” terpilih masuk program Vision, segmen bergengsi yang hanya menampilkan karya-karya independen paling inovatif dari Asia. Program ini sering dianggap sebagai jendela untuk melihat arah masa depan perfilman Asia.

Reza Rahadian Tidak Bisa Menyembunyikan Rasa Bangganya
Merasa terhormat dan dengan penuh rendah hati saya mengucapkan terima kasih kepada BIFF 2025. BIFF bukan festival yang asing bagi saya, karena sebelumnya saya hadir sebagai aktor. Kali ini, saya datang sebagai sutradara,” ungkap Reza Rahadian.
Tidak hanya sekadar tayang perdana, BIFF 2025 menjadi panggung world premiere bagi film “Pangku”. Artinya, publik internasional untuk pertama kalinya akan menyaksikan karya film panjang arahan Reza Rahadian.

Dari JAFF, Cannes, Hingga Red Sea
Keberhasilan film “Pangku” menembus BIFF 2025 bukanlah kebetulan. Film produksi Gambar Gerak — rumah produksi yang didirikan Reza bersama Arya Ibrahim — sudah mencatat berbagai pencapaian internasional sebelum rilis.
Mulai dari menyabet White Light Post-Production Award di JAFF Future Project 2024, hingga tampil di Hong Kong-Asia Film Financing Forum (HAF23). Bahkan, film “Pangku” terpilih sebagai salah satu dari lima proyek yang diboyong ke Cannes Film Festival 2025 lewat program HAF Goes to Cannes.
Tidak berhenti di situ, film ini juga masuk program Far East in Progress – Focus Asia 2025 serta memperoleh pendanaan dari Red Sea Fund for Post-Production.

Bintang Papan Atas + Pendatang Baru
Di balik layar, Reza Rahadian dibantu Arya Ibrahim dan Gita Fara sebagai produser. Sementara di depan kamera, deretan pemainnya cukup mencuri perhatian: Christine Hakim, Fedi Nuril, Claresta Taufan, Devano Danendra, hingga aktor muda Shakeel Fauzi.
Dengan kombinasi bintang senior, wajah baru, dan track record internasional yang sudah cemerlang sebelum tayang, film “Pangku” jelas bukan proyek “coba-coba”.

Momentum 20 Tahun Karier
Bagi Reza Rahadian, debut sebagai sutradara bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan momentum simbolis. Dua dekade berkarya di layar lebar, dia kini menambah identitas baru: aktor papan atas yang resmi melangkah ke kursi sutradara dengan percaya diri.
Jika film ini sukses mencuri perhatian di Busan, Reza Rahadian bisa jadi sedang menyiapkan pijakan untuk karier internasional berikutnya — bukan lagi hanya sebagai wajah depan film, tapi juga sebagai pengarah di balik layar.