“War Of The Worlds”: Film Terbaru Ice Cube dan Eva Longoria di Nobatkan Sebagai Film Terburuk 2025?

Ice Cube mungkin sudah kenyang asam garam dunia hiburan—dari legenda rap di N.W.A, jadi komedian di “Friday”, hingga aktor laga di “xXx” dan “21 Jump Street.” Tapi satu hal pasti: popularitas bukan jaminan imunitas dari kritik. Buktinya? Film barunya, “War of the Worlds”, baru saja dinobatkan sebagai salah satu film dengan skor terburuk tahun ini, yakni 0 persen di Rotten Tomatoes.

Iya, kamu nggak salah baca. Nol. Kosong. Tak satu pun kritikus memberikan ulasan positif. Dan itu bukan hal yang sering terjadi, bahkan untuk film kelas B sekalipun.

Apa Sebenarnya Isi Filmnya?

“War of the Worlds” versi Ice Cube bukan adaptasi langsung dari novel H.G. Wells atau remake dari versi Spielberg. Film ini berdiri sendiri sebagai kisah invasi alien dengan balutan konflik politik dan sosial khas Amerika. Di atas kertas, premisnya menarik: bagaimana alien yang datang justru memicu konflik antar umat manusia sendiri, dan bagaimana narasi “perang” disusun oleh elite untuk menutupi kepanikan mereka sendiri.

Ice Cube berperan sebagai mantan tentara konspiratif yang mengaku tahu “kebenaran” di balik invasi alien. Ia berpasangan dengan Eva Longoria, yang di sini memerankan jurnalis investigatif. Seharusnya, ini jadi arena eksplorasi ketegangan sosial dan paranoia massal. Sayangnya, eksekusinya jauh dari harapan.

Dirujak Kritikus, Dari Dialog Sampai Naskah

Kritikus film tak segan menumpahkan kekecewaan. The Wrap menyebut film ini “terlihat seperti teori konspirasi Reddit yang difilmkan dengan bujet mahal.” Sementara The Guardian menyindir bahwa “jika ini adalah perang, maka satu-satunya senjata yang digunakan adalah dialog buruk dan naskah setipis kertas tisu.”

Banyak yang menilai “War of the Worlds” versi ini terlalu sibuk ingin ‘menyampaikan pesan’ sampai lupa bagaimana menyusun cerita. Nuansa satirnya tidak terasa tajam, karakterisasinya datar, dan efek visualnya juga tidak mampu mengangkat atmosfer apokaliptik yang dijanjikan.

Ice Cube Tidak Minta Maaf

Alih-alih defensif, Ice Cube justru berdiri teguh membela visinya. Dalam wawancara terbaru, ia menyebut film ini sebagai “representasi dari ketidakpercayaan publik terhadap sistem.” Ia juga menyatakan bahwa “kadang kebenaran tidak dibungkus dengan cara yang nyaman.”

Sikap Cube ini memancing reaksi beragam. Ada yang menghargai keberaniannya, tapi banyak juga yang menyayangkan kualitas filmnya yang jauh dari matang. Beberapa netizen bahkan membandingkan film ini dengan teori-teori QAnon versi Hollywood.

Gagal Total atau Calon Cult Classic?

Walau dicerca, bukan berarti film ini sepenuhnya mati. Sejarah mencatat banyak film yang awalnya dibenci tapi kemudian tumbuh jadi cult classic, lihat saja The Room atau Showgirls. Siapa tahu, “War of the Worlds” juga akan punya “penggemar setia” yang menontonnya sebagai guilty pleasure atau bahan diskusi tentang bagaimana film bisa gagal sedemikian rupa.

Tapi untuk saat ini, fakta bahwa ia meraih skor 0 persen di Rotten Tomatoes sudah cukup menjelaskan bagaimana penerimaan awalnya di mata publik maupun media.

Kesimpulannya?

“War of the Worlds” versi Ice Cube bukan perang melawan alien, tapi perang melawan ekspektasi penonton—dan sayangnya, kalah telak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *