Review Film “I Know what You Did Last Summer” (2025) – Slasher Nostalgia yang Tidak Malu Menjadi Requel

Hollywood tidak bisa move on, sampai sekarang banyak karya film klasik yang dibuat ulang atau dilanjutkan kembali. Dan sejujurnya kali ini kita tidak keberatan

Ya, karena requel (reboot sequel) terbaru dari “I Know What You Did Last Summer” (2025) ternyata…mengejutkan. Bukan Karena banyak jumpscare murahan, bukan juga karena twist-nya mind-blowing sekali, tapi karena – against all odds – film ini berhasil menjadi tontonan yang solid, seru, dan surprising menyennagkan. Siapa sangka?

The fisherman killer kembali meneror (Sumber: IGN)

Requel yang Tidak Sok Muda, Tapi Tahu Diri

Dalam dunia perfilman horor modern, requel adalah bentuk baru dari nostalgia yang dikemas dalam balutan Gen Z. Bukan reboot, bukan remake, tapi juga bukan sequel murni. Intinya: “Mari kita ambil formula lama, pasang pemain baru yang followers-nya ratusan ribu di media sosial, lalu tambahkan bumbu trauma masa lalu dengan pemain film originalnya sebagai supporting cast nostalgia.” Jadi deh filmnya.

Dan film “I Know What You Did Last Summer” (2025) ini adalah textbook example yang dieksekusi dengan cukup presisi.

Dibuka dengan kecelakaan fatal yang langsung membuat kita teringat masa-masa VCD dan kaset, film ini mengajak penonton lama bernostalgia…sambil tetap memberi ruang bagi generasi baru untuk ikut menjerit (atau sambil scroll media sosial diam-diam di barisan belakang kursi pojok bioskop).

Salah satu adegan di film “I Know What You Did Last Summer” (2025) (Sumber: ABC News)

Kembalinya Jennifer Love Hewitt dan Freddie Prinze, Jr. : Nostalgia yang Tidak Maksa

Benar, mereka kembali, dan dipajang paling depan di poster filmnya. Tapi syukurlah, mereka tidak diseret secara paksa untuk jadi “pahlawan tua yang masih bisa lari.” Jennifer Love Hewitt dan Fredie Prinze, Jr. tampil cukup subtle tidak mencuri spotlight, dan justru membantu menjembatani dunia lama dengan dunia baru. Bahkan, (surprise) ada kehadiran dua pemain dari dua film originalnya terasa seperti easter egg manis untuk fans milenial, tapi terlalu jahat disebut easter egg, namun bisa disebut kunci untuk (mungkin) dilanjutkan dengan sekuel baru. Inilah yang membuat fans film “I Know What You Did Last Summer” (1997) dan “I Still Know What You Did Last Summer” (1998) terkejut kegirangan.

Tidak berlebihan, tidak maksa, dan tidak malu-maluin. Ini bentuk fan service yang elegan.

Jennifer Love Hewitt kembali berperan sebagai Julie James (Sumber: Entertainment Weekly)

Cerita Lama, Twist Baru, Eksekusi Brilian

Formula ceritanya masih sama: sekelompok remaja menabrak seseorang lalu menutupi kesalahannya, kemudian mereka diteror pesan misterius dan mereka diburu satu persatu. Tapi bedanya, versi requel-nya ini semuanya terasa lebih licin. Dalam arti positif.

Plot-nya mengalir mulus, penuh ketegangan tanpa perlu terlalu banyak jumpscare. Dan twist-nya? Tidak revolusioner, tapi cukup membuat kita nyeletuk, “Oh, dia ternyata pelakunya.” Dan bahkan mungkin ada rasa “kok dia sih?” – tapi, paling tidak itu tanda bahwa kita peduli sama ceritanya.

Dan bonus untuk fans lama: ada momen-momen kejutan yang membuat kita tepuk tangan dalam hati. Atau benar-benar tepuk tangan. (Tergantung seberapa besar efek nostalgia ke kalian)

Fredie Prinze, Jr. kembali berperan sebagai Ray Bronson (Sumber: People)

Karakter Gen Z yang Tidak Bikin Gatal Kepala

Biasanya, karakter Gen Z di film slasher bisa bikin frustasi: terlalu sibuk jadi stereotype pada umumnya, dan terlalu sibuk bilang “I feel triggered” ketimbang lari dari pembunuh.

Tapi surprisingly, film “I Know What You Did Last Summer” (2025) berhasil menciptakan karakter-karakter muda yang punya porsi seimbang, tidak lebay, dan tidak sok edgy. Ada konflik personal, ada dinamika kelompok, dan semuanya dijahit rapi tanpa harus mengorbankan tempo cerita.

Sutradara Jennifer Kaytin Robinson (yang sebelumnya berhasil menggarap film “Do Revenge” dan paham betul meracik dinamika Gen Z) tampaknya belajar banyak dari franchise “Scream” terbaru. Dia tidak mencoba menciptakan kembali sesuatu yang ikonik – dia cukup merangkulnya, lalu mengembangkannya.

Semua karakter utama baru di film “I Know What You Did Last Summer” (2025) (Sumber: People)

Tidak Sempurna, Tapi Jauh Dari Gagal

Apakah film “I Know What You Did Last Summer” (2025) masterpiece? Tentu tidak. Ada beberapa momen yang terasa terlalu template dan beberapa logika cerita yang bisa membuat kening berkerut. Tapi dibanding banyak reboot dan requel horor yang numpang tenar nostalgia saja, film ini punya hati dan usaha nyata untuk jadi bagus.

Ini bukan film horor paling menyeramkan tahun ini, tapi jelas salah satu yang paling menyenangkan untuk ditonton bersama – baik bersama teman lama yang dulu nonton versi tahun 1997, atau bersama keponakan remaja Gen Z yang baru kenal horor dari media sosial.

Adegan salah satu pemeran utama melawan pembunuh di film “I Know What You Did Last Summer” (2025) (Sumber: Cinemablend)

Kesimpulan: Requel Cerdas yang Tidak Hanya Jual Nostalgia

Film “I Know What You Did Last Summer” (2025) membuktikan bahwa requel tidak harus terasa murahan. Dengan perpaduan yang pas antara nostalgia, drama remaja kekinian, dan elemen slasher yang efektif, film ini layak mendapat tempat di tengah-tengah revival horor yang makin ramai.

Bagi fans lama: ini seperti reuni SMA yang tidak cringe. Bagi penonton baru: ini pengenalan horor klasik yang menyenangkan. Dan bagi semua yang lelah dengan reboot gagal? Tenang, yang ini aman.

Saran kami: nontonlah di bioskop. Supaya kalau kaget, bisa sekalian mencengkeram tangan teman kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *