Ada yang bilang ini cuma serial. Tapi di Season 3, Squid Game jadi sesuatu yang lebih…
Lebih kejam.
Lebih emosional.
Dan entah kenapa… lebih nyata.
Squid Game Season 3 adalah cermin—yang nunjukin wajah asli manusia, saat semua topeng dan moral udah runtuh.
Di permainan ini, semua orang punya alasan. Tapi di balik alasan itu… ada pilihan. Dan sering kali, yang dipilih adalah jalan pintas.
Banyak karakter yang tega ngekhianatin temen sendiri. Bahkan keluarga. Demi uang. Demi hidup.
Nyesek? Iya. Tapi jujur aja: kadang, kita juga gitu dalam hidup nyata.

1. Gi-hun menutup babnya
Kita mulai dari Gi-hun—si merah rambut yang pernah ngasih kita harapan. Season ini, dia jalanin permainan terakhirnya. Tapi bukan buat menang. Buat menebus.
Dan pas endingnya… jangan heran kalau dada kamu tiba-tiba berat.
2. Permainannya makin brutal, tapi juga simbolis
Lompat tali di atas jembatan kaca. Hide and Seek versi “yang nemu, yang mati”. Dan satu permainan di langit… literally di atas awan. Gila? Iya. Tapi makin terasa kayak metafora hidup: makin tinggi kamu naik, makin besar risikonya jatuh.
3. Front Man, akhirnya buka topeng
Selama ini kita cuma tahu dia kejam dan dingin. Tapi di Season 3, kisah masa lalunya dibuka. Dan ternyata… dia juga pernah takut. Pernah baik. Pernah cinta. Tapi hidup (dan sistem) pelan-pelan mengubahnya.
4. Episode bayi & darah
Episode paling menyayat: Jun-hee melahirkan di tengah permainan. Dan yang nolong? Pemain juga.Tapi detik berikutnya, Geum-ja—ibu lain yang menolong persalinan—harus bunuh anaknya sendiri demi nyelametin bayi itu. Nggak ada yang benar. Nggak ada yang salah. Hanya manusia yang dipaksa memilih… di tengah kekacauan.
5. Penutup penuh tanya: Gi-hun mati… dan Hollywood masuk?
Katanya dia mati. Tapi kamera nggak nunjukin semuanya. Dan tiba-tiba… Cate Blanchett nongol. Main ddakji. Di Los Angeles. Muncul satu pertanyaan:
“Kalau permainan ini pindah ke Amerika… kita siap nontonnya, tapi siap gak jadi bagian dari permainannya?”
Kesimpulannya?
Squid Game Season 3 itu kayak pelajaran hidup, dibungkus warna merah darah dan hijau trauma.Tentang moral yang diuji. Tentang orang baik yang dipaksa jadi jahat. Dan tentang cinta… yang kadang harus bertaruh nyawa.
Yang udah nonton, pasti relate:
“Episode-nya habis. Tapi luka emosinya masih lanjut.“
Kalau kamu kuat mental, tonton. Kalau kamu gampang baper?Tonton juga. Biar tahu rasanya ditampar realita pakai jumpsuit bewarna pink.