Setelah sekian tahun franchise film “Street Fighter” tertidur dalam jurang kenangan buruk adaptasi buruknya, Legendary Pictures memutuskan untuk membuka lembaran baru dengan reboot live-action yang (semoga) tidak membuat fans trauma lagi. Kabar segarnya? Aktris Callina Liang resmi ditunjuk sebagai sang petarung dengan kaki maut favorit semua orang, Chun Li.
Benar, Chun Li, si agen interpol asal Tiongkok dengan dendam pribadinya terhadap M. Bison dan tendangan berputar yang tak kenal ampun, akhirnya punya wajah baru. Callina Liang, yang sebelumnya bikin bulu kuduk berdiri di film horor-drama “Presence” karya Steven Soderbergh, kini naik level menjadi jagoan utama. Tidak hanya bisa menjerit di kegelapan, kini dia juga siap menendang penjahat sampai mental.

Reboot Penuh Harap, Tapi Jangan Lupa Trauma Lama
Film “Street Fighter” akan disutradarai oleh Kitao Sakurai, otak dibalik film “Bad Trip” (2021). Dengan rekam jejak komedi absurd itu, mari kita berharap film reboot ini tidak jadi “Bad Kick”. Bersama Callina Liang, ada Andrew Koji dan Noah Centineo yang rumornya akan memerankan Ryu dan Ken. Lalu ada Jason Momoa, Roman Reigns, dan Orville Peck. Mereka belum tahu akan berperan sebagai karakter siapa. Mungkin bisa jadi villain, mungkin hanya numpang lewat saja, atau mungkin semua akan jadi versi alternate reality Zangief?
Kalau kalian masih ingat film “Street Fighter: The Legend of Chun-Li”, kalian berhak mendapatkan permintaan maaf dari Hollywood. Film yang dibintangi Kristin Kreuk itu gagal begitu spektakuler, sampai para fans game “Street Fighter” memutuskan pura-pura lupa pernah ada. Setelah lebih dari satu dekade, barulah sekarang muncul reboot yang katanya lebih “fresh”, “berkelas”, dan “nggak malu-maluin” – setidaknya itu klaimnya.

Callina Liang: Dari “Presence” ke “Present”
Callina Liang bukan nama besar – belum. Tapi keputusan menunjuk aktris keturunan Asia untuk memerankan Chun-Li bisa dibilang langkah lebih akurat secara budaya dibandingkan pendahulunya. Apalagi, Callina Liang baru saja ikut mencuri spotlight di film bertema edukasi dicampur heist adaptasi film sukses Thailand, “Bad Genius” bersama Benedict Wong. Sepertinya Hollywood mulai serius menempatkan wajah Asia bukan hanya sebagai tempelan eksotis, tapi pusat narasi.
Dengan kepopuleran game “Street Fighter 6” yang baru dirilis tahun 2023 dan komunitas eSports yang tak henti membesar, franchise ini punya potensi kembali jadi bahan pembicaraan lintas generasi. Apalagi, visual sekarang jauh dari efek CGI kentang ala era 1990-an. Tapi tentu saja, akting, naskah, dan koreografi tetap jadi kunci utama – dan itulah PR berat yang harus diselesaikan oleh Kitao Sakurai dan tim.

Jangan Hanya Nostalgia, Tunjukkan Tendangan Nyata
Adaptasi video game sudah seperti lotre: bisa jadi emas seperti serial “The Last of Us”, bisa juga jadi lelucon global seperti film “Mortal Kombat: Annihilation”. Legendary Pictures harus belajar dari sejarah: fans “Street Fighter” bukan hanya mau melihat cosplay mahal, tapi cerita yang solid, aksi yang brutal, dan karakter yang ikonik.
Chun Li bukan sekedar “pemanis laga” atau petarung pendamping Ryu. Dia adalah simbol kekuatan, dendam yang bermartabat, dan sepatu boots paling mematikan di sejarah game. Kalau Callina Liang bisa menyatu dalam karakter ini, bukan tidak mungkin dia akan menjadi ikon baru generasi ini. Tapi kalau gagal…ya, kita semua tahu kejamnya internet.
Film reboot “Street Fighter” belum punya tanggal rilis resmi, tapi fans sudah mulai menyiapkan doa, harapan, dan mungkin sedikit trauma masa lalu. Yang jelas, film “Street Fighter” siap turun ring lagi. Semoga kali ini, yang kena K.O bukan penontonnya.